MANUSIA DAN
LINGKUNGANNYA
(Ilmu Lingkungan dan
Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan)
Dosen
MIFTAHUL KHOIRI, M. Pd
Add caption |
Oleh:
1. SAIFI ATHOILLAH
2. LAILI NUR AVIDA
3. QORI HARDIATI P
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji
bagi Allah SWT Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Manusia
dan Lingkungannya ”.
Dalam penyusunan makalah
ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Miftakhul Khoiri, M.Pd. selaku dosen pembimbing IKD yang
telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini, serta rekan-rekan mahasiswa STKIP PGRI PASURUAN yang selalu berdoa
dan memberikan motivasi kepada penyusun.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik
lagi. Akhir kata penyusun berharap kerangka acuan makalah ini dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penyusun pada
khusunya
Pasuruan,
April 2016
Tim
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3. Tujuan Masalah ..................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 4
2.1. Pengertian Manusia dan Lingkungan ................................................. 3
2.2. Pengertian Ekologi ................................................................................. 9
2.3. Ekologi sebagai Dasar Ilmu Lingkungan............................................. 12
2.4. Hubungan Manusia dengan Lingkungan............................................. 13
BAB III PENUTUP........................................................................................ 14
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 14
3.2. Saran ....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Membahas
tentang manusia
berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban,
kebudayaan, lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia
dan lingkungannya secara menyeluruh.
Manusia
adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan
,perkembangan, kematian, dan seterusnya yang saling terkait serta berinteraksi
dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu
positif maupun negatif. Manusia juga makhluk ciptaan-Nya yang paling tinggi
derajatnya dibanding makhluk-makhluk hidup lainnya karena manusia secara
kodrati diberi aka budi yang memungkinkan adanya kebudayaan dari suatu proses
yaitu proses belajar.
Manusia juga sebagai
mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya
sesuai ketika tindakan-tindakan yang ia ambil.itu baik dan sebagai makhluk
sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan
tempat tinggalnya. Hal ini menjadikan manusia tidak hanya cukup berakal dan
berbudi saja tetapi kenyataannya manusia memiliki kebutuhan, dorongan dan kemauan yang pemenuhan serta
perwujudannya menimbulkan variasi budaya.
Ekologi adalah suatu
studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai
bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi
pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa,
penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia
lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
Fungsi ekosistem
menunjukan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan antar komponen
dalam sistem.Ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang
mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu
dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan semua komponen yang ada di
sekitarnya.Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan
berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik
antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi.Sedangkan faktor
biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.Ekologi
juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup,
yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan
suatu sistem yang menunjukan kesatuan.
Ekologi mencoba memahami
hubungan timbal balik atau interaksi antara tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia
dengan alam lingkungannya, agar dapat menjawab pertanyaan: Dimana mereka hidup?
Bagaimana mereka hidup dan mengapa mereka hidup disana? Hubungan- hubungan
tersebut sedemikian kompleks dan erat sehingga Odum (1971) menyatakan bahwa
ekologi adalah “Environmental Biology“.
Salah satu hal yang
dibahas dalam ekologi adalah ekosfera.Ekosfera merupakan sistem alam yang
sangat efektif dan mempunyai daya dukung tinggi untuk memahami sistem kehidupan
terselenggara secara langgeng dimana ekosfera adalah lapisan bumi yang
didalamnya terdapat interaksi antara komponen biotik dan abiotik.Komponen
biotik dan komponen abiotik termasuk spektrum sistem kehidupan yang dikenal
sebagai biosistem.
Komponen abiotik yang
sangat penting dalam ekosfer adalah matahari.Matahari memiliki banyak manfaat
dan peran yang sangat penting bagi kehidupan seperti panas matahari memberikan
suhu yang pas untuk keberlangsungan hidup organisme di bumi.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Manusia dan Lingkungan?
2.
Apa yang dimaksud dengan Ekologi?
3.
Bagaimanakah Ekologi Sebagai Dasar Ilmu
Lingkungan
4.
Bagaimana Hubungan Manusia dengan Lingkungan?
1.3.
Tujuan Masalah
1.
Mengetahui pengertian Ilmu Lingkungan.
2.
Mengetahui pengertian Ekologi.
3.
Menjelaskan Ekologi Sebagai Dasar Ilmu
Lingkungan.
4.
Menjelaskan Hubungan Manusia dengan Lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Manusia dan
Lingkungan
2.1.1
Pengertian Manusia
Manusia merupakan makhluk yang sempurna di antara makhluk lainnya. Manusia
memiliki akal yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya yaitu hewan dan
tumbuhan. Akal diberikan untuk berfikir
berdasarkan insting dan naluri. Manusia juga merupakan makhluk sosial, mereka
tidak bisa melakukan suatu hal atau mengerjakan sesuatu secara sendiri. Jadi
dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk individu
dan makhluk sosial.
- Manusia Sebagai Makhluk
Individu
Individu
berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa
Inggris insalah satunya mengandung pengertian tidak,
sedangkan devidedartinya terbagi. Jadi individu artinya tidak
terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari
kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan
suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling
kecil dan tak terbatas.
Manusia
sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan
psikis, unsur raga dan jiwa. Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas
tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Kalau seseorang individu
memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga
memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam
pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk
pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi
alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang
individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan
anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Menurut
Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu
yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik
dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang
terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika
mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan
(fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari
seeorang.
2. Manusia
Sebagai Makhluk Sosial
Menurut
kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu
juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat
dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia
selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Dapat
disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa
alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma
sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan
suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia
memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di
tengah-tengah manusia.
3. Manusia sebagai
makhluk Susila
Aspek
kehidupan susila adalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial. Manusia
dapat menetapkan tingkah laku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia
yang dapat menghayati norma-norma dalam kehidupannya.
Kehidupan
manusia yang tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang harus memiliki
aturan-aturan norma. Aturan-aturantersebut dibuat untuk menjadikan manusia
menjadi lebih beradab. Menusia akan lebih menghargai nilai-nilai moral yang
akan membawa mereka menjadi lebih baik.
Melalui
pendidikan mampu diciptakan manusia yang bersusila karena hanya dengan
pendidikan kita dapat memanusiakan manusia.Dengan demikian, kelangsungan
kehidupan masyarakat tersebut sangat tergantung pada tepat tidaknya suatu
pendidikan mendidik seorang manusia mentaati norma, nilai dan kaidah
masyarakat.
4. Manusia Sebagai
Mahluk Religius
Manusia
diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling
sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia
bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan
baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan
kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam
Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai
adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.
Dalam
kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan. Manusia selalu
ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah
Tuhan. Hal itu merupakan fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan untuk beribadah
kepada Tuhannya.
Oleh
karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang
Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut
diperoleh melalui pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa
Tuhannya. Dengan pendidikan pula manusia dapat mengerti bagaimana cara
beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.1.2.
Lingkungan
Lingkungan adalah
tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh dimana meliputi unsur unsur
penting seperti tanah, air, dan udara. Lingkungan sendiri memiliki arti penting
dalam kehidupan setiap makhluk hidup, misalnya lingkungan hutan dimana setiap
tumbuhan dan hewan bisa hidup dengan bebas untuk mencari makan.
Selain itu, ada
pula lingkungan perkotaan dimana unsur bangunan
sangat kental di dalamnya, dalam hal ini sikap manusia mengenai lingkungan dan
dampak dari kegiatan manusia sangat tidak terurus dan terpikirkan, saat
lingkungan rusak dan ekosistem hancur maka keseimbangan antara kehidupan dan
dengan kehidupan lainnya akan berubah, hal ini memberikan dampak negatif bagi
setiap makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
Contoh
nyata dari lingkungan yang telah rusak adalah perkotaan , dimana sungai sebagai
unsur air dan unsur kehidupan telah tercemar sehingga mengakibatkan matinya
kehidupan di air, ikan yang semula bisa bertahan hidup di air yang jernih ini
tidak bisa dijumpai lagi karena lingkungan tempatnya hidup sudah tidak
mendukung untuk kelangsungannya, selain itu hancurnya lingkungan berdampak juga
bagi kehidupan manusia dengan berkurangnya sumber air bersih. Untuk mencegahnya
maka perlu segera dilakukannya tindakan prefentif agar dampaknya tidak berlarut
larut.
Lingkungan
pada umunya sudah ditentukan oleh sang pencipta seperti ini namun sudah menjadi
kewajiban setiap manusia untuk menjaga dan melestarikanya,Dalam tahapan
perkembangan teknologi dan informasi semoga masalah mengenai hancurnya
lingkungan tempat kita tinggal bisa segera diatasi, dan juga semoga para
pemimpin kita diberikan kesadaran akan pentingnya tempat kita hidup daripada
hanya memikirkan uang.
Pengertian Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah ekologi yang menerapkan berbagai azas dan
konsepnya kepada masalah yang lebih luas,yang menyangkut pula hubungan manusia
dengan lingkungannya. Ilmu
Lingkungan adalah ekologi
terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan
lingkungannya.
Ilmu lingkungan (environmental
science atau envirology) adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup. Ilmu Lingkungan adalah suatu
studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya.
Perbedaan utama ilmu
lingkungan dan
ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat
(valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan
manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran,
penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara
menyeluruh.
Ilmu
lingkungan merupakan
perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu (terutama ekologi, ilmu lainnya: biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi,
meteorologi, ilmu
tanah, geografi, demografi, ekonomi dan sebagainya), yang bertujuan untuk
mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup
dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan
merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.
Ilmu Lingkungan merupakan salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai
ilmu yang mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya,
antara lain dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini
dapat dikatakan sebagai suatu poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai
ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara
jasad hidup dengan lingkungannya.
2.2.
Pengertian Ekologi
2.2.1
Pengertian Ekologi
Apa itu ekologi? Istilah tersebut dikenalkan oleh ahli Biologi
dari Jerman yang bernama Earns Haeckel pada tahun 1866.Ekologi berasal dari bahasa
Yunani yaitu oikos (rumah) dan logos (ilmu).Jadi bila diartikan menurut istilah
ekologi merupakan kajian organisme hidup dalam rumahnya. Tetapi bila diartikan
secara keseluruhan, ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan
total antara organisme dengan lingkungannya yang bersifat organik maupun
anorganik.
Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang
terus dengan cepat, apalagi saat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan
dalam mengadakan dan memelihara mutu peradaban dunia.Ekologi merupakan cabang
ilmu yang mendasari dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.Hal
tersebut dikarenakan prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan
ilham dalam mencari jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih layak.Tidak ada
satu cabang ilmu pun yang dapat mengabaikan ekologi. Sebagai contohnya adalah
masalah globalisasi lingkungan, pastinya tidak akan pernah luput dengan yang
namanya ekologi.
Macam – macam Ekologi
1.
Ekologi
Hutan
Ekologi Hutan adalah Ilmu
yang mempelajari hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungan. Hubungan
ini sangat erat dan komplek sehingga menyatakan bahwa ekologi adalah biologi
lingkungan (Eviromental biology).
Hutan adalah
tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang
berbeda dengan keadaan diluar hutan.Hubungan antara masyarakat, tumbuh-tumbuhan
hutan, margasatwa dan alam lingkungannya begitu erat sehingga hutan dapat
dipandang sebagai suatu sistem ekologi atau ekosistem.
Ekologi hutan adalah cabang
ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan.Hutan dapat
dipelajari dari segi autekologi dan sinekologi.Autekologi mempelajari ekologi
suatu jenis pohon atau pengaruh sesuatu faktor lingkungan terhadap hidup atau
tumbuhnya satu atau lebih jenis-jenis pohon.Sifat penyelidikanya mendekati
fisiologi tumbuh-tumbuhan.Sinekologi mempelajari hutan sebagai masyarakat atau
ekositem misalnya penelitian tentang pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap
komposisi dan produksi hutan.
2.
Ekologi Laut
Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air
laut. Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu
karang, dan padang lamun.
Habitat
air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas tinggi dengan ion Cl- mencapai
55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan
besar.Pada daerah tropik, suhu laut sekitar 25oC.Perbedaan suhu
bagian atas dan bawah tinggi.Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas
dengan bagian air yang dingin di bagian bawah disebut daerah thermocline.
Pada daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat
bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta
ikan.Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke
bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang
berlangsung baik.Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan
wilayah permukaan secara horizontal
3.
Ekologi Tanaman
Ekologi tanaman adalah ilmu
yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan
lingkungannya.Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya,
danmempengaruhi lingkungan.Begitu juga sebaliknya, lingkungan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Lingkungan hidup tanaman dibagi atas dua
kelompok yaitu lingkungan biotik dan abiotik.Dari lingkungan inilah tanaman
memperoleh sumberdaya cahaya, hara mineral, dan sebagainya. Kekurangan, kelebihan
atau ketidakcocokkan akan menyebabkan terjadinya cekaman (stress) pada tanaman.
Lingkungan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tanaman dan
organisme lain yang hidup di muka bumi. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang
lingkungan tumbuh tanaman sangat dibutuhkan agar budidaya tanaman yang
dilakukan dapat menghasilkan produksi yang optimum. Dalam agro-ekosistem
lingkungan tumbuh tanaman menjadi bahan pertimbangan dalam rancang bangun
aktivitas budidaya yang akan dilakukan. Desain lanskap dari budidaya tanaman
juga sangat tergantung pada lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi jenis
tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan pada kawasan, penjadwalan dan teknik
budidaya yang digunakan. Oleh karenanya, pengetahuan tentang lingkungan sangat
penting artinya bagi sektor pertanian.Ekologi dibagi atas dua bagian yaitu
Sinekologi dan Autekologi.Pembagian ekologi, tingkatan organisasi makhluk
hidup, tujuan dan perkembangan ekologi tanaman, pembagian ilmu ekologi.
Pada prinsipnya ditinjau dari biologi, makhluk hidup dapat dibagi
atas dua bagian besar yaitu, hewan dan tumbuhan.Kedua kelompok ini sangat
tergantung kepada faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara
langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, tidak ada satu makhluk hidup
pun di dunia ini yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor
lainnya. Faktor luar yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ini disebut
dengan lingkungan.
Manusia sebagai makhluk hidup telah terlibat dan tertarik dengan
masalah- masalah lingkungan sejak dahulu kala walaupun mereka tidak mengerti
perkataan ekologi itu sendiri.Dalam masyarakat primitif setiap individu untuk
dapat bertahan hidup memerlukan pengetahuan terhadap alam lingkungannya. Alam
lingkungan (environment) ialah alam diluar organisme yang efektif
mempengaruhi kehidupan organisma tersebut. Setiap tanaman menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.Penyesuaian ini berguna untuk mempertahankan hidupnya.
4.
Ekologi Serangga
Ekologi serangga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi
distribusi dan kelimpahan serangga. Pengetahuan tentang ekologi serangga hama
pascapanen merupakan dasar penerapan pengendalian hama terpadu (PHT).
Saat ini, pemodelan dengan komputer untuk pengendalian hama pascapanen telah
banyak dikembangkan. Kesemuanya berbasis pada pengetahuan ekologi serangga.
Sifat struktur penyimpanan secara umum adalah kondisinya yang
stabil dibandingkan lingkungan alami dan ketersediaan pangan yang
melimpah. Karakter penyimpanan ini menguntungkan hama gudang, walaupun
adakalanya terjadi kelangkaan sumber makanan. Serangga hama di penyimpanan,
terutama hama-hama penting adalah serangga yang telah teradaptasi pada
lingkungan penyimpanan dengan baik.
2.3.
Ekologi Sebagai Dasar
Ilmu Lingkungan
Inti
permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah ekologi yakni hubungan
makluk hidup, khususnya manusia dengan lingkunganya. Komponen- komponen tersebut berada pada suatu
tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada
suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air,
plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk
komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut
dalam air. Ekologi merupakan dasar dari pokok ilmu lingkungan yang saling
timbal balik.
2.4.
Hubungan Manusia dengan
Lingkungan
Manusia sebagaimana makhluk lainnya
memiliki keterkaitan dan ketergantungan terhadap lingkungannya. Manusia tidak
akan pernah bisa hidup tanpa adanya dukungan dari lingkungannya. Relasi manusia dan lingkungan merupakan hubungan yang
saling timbal balik karena manusia hidup di alam lingkungan hidup
dan alam sebagai lingkungan hidup juga membutuhkan manusia untuk
pelestariannya. Jadi, manusia butuh alam untuk kehidupannya dan alam juga
membutuhkan manusia untuk pelestariannya
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manusia
merupakan makhluk yang sempurna di antara makhluk lainnya. Lingkungan adalah
tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh dimana meliputi unsur unsur
penting seperti tanah, air, dan udara. Lingkungan sendiri memiliki arti penting
dalam kehidupan setiap makhluk hidup, misalnya lingkungan hutan dimana setiap
tumbuhan dan hewan bisa hidup dengan bebas untuk mencari makan.
Ekologi merupakan kajian
organisme hidup dalam rumahnya.Tetapi bila diartikan secara keseluruhan,
ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan total antara
organisme dengan lingkungannya yang bersifat organik maupun anorganik sedangkan
ekosfera merupakan sistem alam yang sangat efektif dan mempunyai daya dukung
tinggi untuk memahami sistem kehidupan terselenggara secara langgeng. Ekologi
merupakan dasar dari pokok ilmu lingkungan yang saling timbal balik.
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah
ini diharapkan para pembaca memahami bagaimana peran ekologi sebagai dasar ilmu
pengetahuan lingkungan.Selain itu, para pembaca juga diharapkan mampu memahami
ekologi, ekosfera, matahari sebagai sumber energi untuk kehidupan di muka bumi,
dan biosistem.
Akan tetapi makalah kami masih jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan
saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna pembuatan makalah yang lebih baik
lagi berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ø http://hardian-saputr.blogspot.com/2012/02/manusia-dan-lingkungan.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar