Saturday, June 4, 2016

MAKALAH KERAJINAN LAMPION DARI BAHAN STIK ES KRIM



ILMU KEALAMIAN DASAR
“KERAJINAN LAMPION DARI BAHAN STIK ES KRIM“
Makalah Ini  Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah IKD
Dosen Pembimbing : Miftahul Khoiri, M.Pd.




Di susun oleh :
1.     SAIFI ATHOILLAH
2.     LAILI NUR AVIDA
3.     QORI HARDIATI P

  




STKIP PGRI PASURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Juni, 2016

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kerajinan Lampion dari Bahan Stik Es Krim ”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Miftahul Khoiri, M.Pd. selaku dosen pembimbing Ilmu Kealamian Dasar yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, serta rekan-rekan mahasiswa STKIP PGRI PASURUAN yang selalu berdoa dan memberikan motivasi kepada penyusun.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap kerangka acuan makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penyusun pada khusunya
Pasuruan, Juni 2016
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................        i
DAFTAR ISI ..................................................................................................       ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................       1
A.  Latar Belakang Masalah .........................................................................       1
B.  Rumusan Masalah ...................................................................................       1
C.  Tujuan Penulisan .....................................................................................       1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................       2
A.  Tentang Stik Es Krim ..............................................................................       2
B.  Sejarah Kerajinan Stik Es Krim.............................................................       2
C.  Jenis-Jenis Produk Yang Bisa Dihasilkan Stik Es Krim.......................       2
D.  Pembuatan Lampion dari Stik Es Krim.................................................       2
BAB III PENUTUP........................................................................................       4
A.  Kesimpulan ...............................................................................................       4
B.  Saran .........................................................................................................       4
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................       5
 BAB 1
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Peluang bisnis adalah sebuah kesempatan untuk memulai ataupun membuka sebuah bisnis oleh siapa saja, contohnya seorang mahasisiwa ingin membuka sebuah bisnis itu tidak ada dalil yang melarangnya semua orang memiliki kesempatan untuk mencari, membuka ataupun memulai sebuah peluang bisnis. Tetapi terkadang yang menjadi penghambat ketika akan memulai sebuah bisnis adalah modal, perlu kita ketahui tanpa modal yang besar – pun kita bisa memulai sebuah bisnis yaitu dengan mendirikan bisnis dengan modal yang kecil.

            Buat yang ingin menekuni bisnis sampingan di sela – sela kesibukan utamanya menuntut ilmu di bangku perkuliahan, tidak ada salahnya bila kita mengangkat potensi bisnis di daerah asal kita sebagai salah satu ide bisnis yang cocok untuk mahasiswa dengan modal yang kecil.

            Menginginkan hampir semua mahasiswa merupakan perantau yang berasal dari berbagai penjuru daerah, tentunya masing – masing dari mereka memiliki adat, budaya, makanan khas, hingga souvenir – souvenir unik yang berbeda – beda. Memanfaatkan peluang tersebut, kita bisa mendapatkan tambahan uang saku dengan memasarkan produk – produk unik seperti aneka kerajinan tangan daerah maupu oleh – oleh khas dari kota asal kita di lingkungan kampus tempat kita menuntut ilmu. 

            Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan ide untuk teman – teman semua yang sedang binggung mencari sebuah peluang bisnis. Tanpa kita sadari sebenarnya peluang bisnis itu muncul dimana – mana. Karya ilmiah ini akan membahas tentang peluang bisnis “Stik Es Crim”. Saya memilih judul tersebut karena bisnis tersebut tidak membuthkan modal yang sangat besar dan yang paling penting stik es crim itu mudah di temukan dimana – mana. Lagi – lagi karya ilmiah ini tentang peluang bisnis barang bekas terus kenapa? Karena sampah itu tidak selamanya menjai sampah yang tidak berguna. Jika kita mampu merubah sampah tersebut menjadi karya seni maka kita akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Apalagi sampah stik es crim ini bentuknya persegi panjang tapi lonjong yang sangat mudah untuk di jadikan karya seni. Jaganlah menilai sesuatu itu dari luarnya saja, tetapi nilailah sesuatu tersebut juga dari dalam. . .

B.   Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah:
1.     Jenis-jenis karya dari stik es krim
2.     Cara pembuatannya

C.   Tujuan Penulisan
Tujuan kami membuat laporan ini untuk mendapatkan nilai yang bagus dan juga kami ingin membagikan pengetahuan kami tentang kerajinan dari stik es krim.


                    
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Tentang stik es krim
Es crim??? Siapa yang tidak kenal dengan yang namanya es crim ini? Semuanya pasti mengenalinya dan mengetahuinya dan pastinya kita semua sudah pernah merasakannya. Es crim itu rasanya memang lezat dan manis, dan kebanyakan orang hanya menyukai es crimnya lalu kemudian stikny di buang. Ada yang sebagian menyukai stik es crimnya jika itu berhadiah. Stik es crim itu bisa kita temukan di mana – mana, apalagi di dekat toko es crim.

Tak hanya es krim saja yang butuh gagang atau stik. Lihat saja, stik yang biasanya hanya untuk es krim itu, kini bisa juga dipakai untuk gagang penganan dari cokelat atau nugget. Bahkan salon kecantikan juga butuh stik. Dengan harga berkisar antara Rp 10 sampai Rp 22 per batang, pembuat stik bisa meraup omzet hingga ratusan juta.

Stik atau tusuk kayu berbentuk pipih yang biasa dipakai untuk gagang es krim, ternyata juga dibutuhkan untuk gagang peganganan seperti cokelat atau pun nugget. Itulah sebabnya, barang kecil seukuran 9 cm sampai 12 cm ini bisa menghasilkan keuntungan yang besar. Apalagi, kini salon kecantikan pun membutuhkan stik ini. Sehingga kita lebih mudah untuk mendapatkan sampah stik tersebut.

Produk kerajinan dari Bahan Dasar stik es krim sering dikenal orang dengan kerajinan rumah rumahan, tempat tisu dll . Kerajinan rumah dari sik es krim  adalah karya kerajinan yang menggunakan Bahan baku dari stik es krim yang disusun rapi,  sehingga menghasilkan barang atau menghasilkan benda pakai atau benda hias yang indah

B.   Sejarah kerajinan stik es krim
Dahulu banyak stik es krim yang terbuang percuma, karena kebanyakan orang membuangnya, tapi lewat pemikiran seseorang ‘stik es krim’ bisa dijadikan kerajinan yang cukup bagus untuk hiasan rumah. Seperti tempat tisu, rumah-rumahan yang sangat bagus.
C.   Jenis-jenis produk yang bisa dihasilkan stik es krim
  1. Rumah adat
  2. Tempat tisu.
  3. Hiasan rumah
  4. Lampion
D.   Pembuatan lampion dari stik es krim
Disini saya akan membahas cara pembuatan Lampion dari bahan dasar stik es krim, kami membuat karya berbahan stik es krim tersebut dengan bentuk rumah-rumahan.
Siapkan :
Alat dan Bahan.
  1. Stik es krim
  2. Lem ( alteco/lem kayu/ lem castol/G)
  3. Pitingan Gantung
  4. Dop Gantung
  5. Saklar Geser
  6. Coco`an
  7. Kabel
  8. Gunting
  9. Kater
  10. Obeng
  11. Solder

Langkah-Langkah Pembuatan
1)          Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat Lampion
2)     Kemudian mulailah dengan lem masing-masing ujung stik dan menempelkan stik ke stik yang lain agar menjadi sebuah lembaran yang agak lebar kemudian buatlah bentuk persegi
3)          Pastikan semua stik menempel dengan kuat agar ketika di rangkai tidak akan lepas.
4)          Setelah berbentuk persegi, kemudian susun hingga mencapai 3 susunan
5)          Buatlah hingga mencapai 7 persegi
6)          Lalu buat bagian atap dan bawah
7)          Setelah selesai, pasanglah pitingannya
8)          Kita gabungkan kabel pitingan dengan saklar dan di solder
9)          Kemudian hubungkan saklar dengan kabel
10)      Setelah itu pasangkan coco`an dengan kabel tersebut
11)      Setelah selesai, cobalah untuk tes hidup apa tidak lampunya
12)      Supaya lebih indah bias diwarnai sesuai keinginan sendiri





BAB III
PENUTUP

A.   kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Karya kerajinan tangan berbahan dasar stik es krim sangat mudah dibuat asalkan ada kemauan dan mempunyai nilai seni bagi si pencipta kerajinan
2.      Bahan bahan dalam pengerjaan karya kerajinan stik es krim sangat mudah ditemukan karena  itu merupakan bahan bahan yang sering dijumpai di kehidupan sehari hari

B.   Saran
Adapun saran yang ingin kami ungkapkan bagi pembaca.
1.      Untuk tetap melestarikan karya seni kerajinan dari stik es krim danhendaknya kita harus memanfaatkan stik es krim agar tidak terbuang percuma.
2.      Bagi para pengrajin hendaknya berusaha lebih kreatif lagi dalam membuat kerajinan dari bahan stik es krim.
















DAFTAR PUSTAKA


MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA

MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA
(Ilmu Lingkungan dan Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan)

Dosen
MIFTAHUL KHOIRI, M. Pd
Add caption
IKD

Oleh:
1.     SAIFI ATHOILLAH
2.     LAILI NUR AVIDA
3.     QORI HARDIATI P




STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Telp: (0343) 421948 Pasuruan






KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Manusia dan Lingkungannya ”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Miftakhul Khoiri, M.Pd. selaku dosen pembimbing IKD yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, serta rekan-rekan mahasiswa STKIP PGRI PASURUAN yang selalu berdoa dan memberikan motivasi kepada penyusun.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap kerangka acuan makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penyusun pada khusunya
Pasuruan, April 2016
Tim Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................        i
DAFTAR ISI ..................................................................................................       ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................       1
1.1.  Latar Belakang Masalah .......................................................................       1
1.2.  Rumusan Masalah .................................................................................       2
1.3.  Tujuan Masalah .....................................................................................       3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................       4
2.1.  Pengertian Manusia dan Lingkungan .................................................       3
2.2.  Pengertian Ekologi .................................................................................       9
2.3.  Ekologi sebagai Dasar Ilmu Lingkungan.............................................      12
2.4.  Hubungan Manusia dengan Lingkungan.............................................      13
BAB III PENUTUP........................................................................................      14
3.1.  Kesimpulan .............................................................................................      14
3.2.  Saran .......................................................................................................      14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................      15




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang Masalah
Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh.
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan ,perkembangan, kematian, dan seterusnya yang saling terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif. Manusia juga makhluk ciptaan-Nya yang paling tinggi derajatnya dibanding makhluk-makhluk hidup lainnya karena manusia secara kodrati diberi aka budi yang memungkinkan adanya kebudayaan dari suatu proses yaitu proses belajar.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya sesuai ketika tindakan-tindakan yang ia ambil.itu baik dan sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya. Hal ini menjadikan manusia tidak hanya cukup berakal dan berbudi saja tetapi kenyataannya manusia memiliki kebutuhan, dorongan  dan kemauan yang pemenuhan serta perwujudannya menimbulkan variasi budaya.
Ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
Fungsi ekosistem menunjukan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan antar komponen dalam sistem.Ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan semua komponen yang ada di sekitarnya.Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi.Sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukan kesatuan.
Ekologi mencoba memahami hubungan timbal balik atau interaksi antara tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia dengan alam lingkungannya, agar dapat menjawab pertanyaan: Dimana mereka hidup? Bagaimana mereka hidup dan mengapa mereka hidup disana? Hubungan- hubungan tersebut sedemikian kompleks dan erat sehingga Odum (1971) menyatakan bahwa ekologi adalah “Environmental Biology“.
Salah satu hal yang dibahas dalam ekologi adalah ekosfera.Ekosfera merupakan sistem alam yang sangat efektif dan mempunyai daya dukung tinggi untuk memahami sistem kehidupan terselenggara secara langgeng dimana ekosfera adalah lapisan bumi yang didalamnya terdapat interaksi antara komponen biotik dan abiotik.Komponen biotik dan komponen abiotik termasuk spektrum sistem kehidupan yang dikenal sebagai biosistem.
Komponen abiotik yang sangat penting dalam ekosfer adalah matahari.Matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang sangat penting bagi kehidupan seperti panas matahari memberikan suhu yang pas untuk keberlangsungan hidup organisme di bumi.

1.2.      Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Manusia dan Lingkungan?
2.      Apa yang dimaksud dengan Ekologi?
3.      Bagaimanakah Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan
4.      Bagaimana Hubungan Manusia dengan Lingkungan?


1.3.      Tujuan Masalah
1.      Mengetahui pengertian Ilmu Lingkungan.
2.      Mengetahui pengertian Ekologi.
3.      Menjelaskan Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan.
4.      Menjelaskan Hubungan Manusia dengan Lingkungan.



























BAB II
PEMBAHASAN

2.1.                          Pengertian Manusia dan Lingkungan
2.1.1 Pengertian Manusia
Manusia merupakan makhluk yang sempurna di antara makhluk lainnya. Manusia memiliki akal yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya yaitu hewan dan tumbuhan. Akal diberikan  untuk berfikir berdasarkan insting dan naluri. Manusia juga merupakan makhluk sosial, mereka tidak bisa melakukan suatu hal atau mengerjakan sesuatu secara sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa  manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial.
  1. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris insalah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devidedartinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.
2.      Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
3.      Manusia sebagai makhluk Susila
Aspek kehidupan susila adalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial. Manusia dapat menetapkan tingkah laku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia yang dapat menghayati norma-norma dalam kehidupannya.
Kehidupan manusia yang tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang harus memiliki aturan-aturan norma. Aturan-aturantersebut dibuat untuk menjadikan manusia menjadi lebih beradab. Menusia akan lebih menghargai nilai-nilai moral yang akan membawa mereka menjadi lebih baik.
Melalui pendidikan mampu diciptakan manusia yang bersusila karena hanya dengan pendidikan kita dapat memanusiakan manusia.Dengan demikian, kelangsungan kehidupan masyarakat tersebut sangat tergantung pada tepat tidaknya suatu pendidikan mendidik seorang manusia mentaati norma, nilai dan kaidah masyarakat.
4.      Manusia Sebagai Mahluk Religius
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.
Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan. Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah Tuhan. Hal itu merupakan fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya. 
Oleh karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh melalui pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa Tuhannya. Dengan pendidikan pula manusia dapat mengerti bagaimana cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2.1.2. Lingkungan
Lingkungan adalah tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh dimana meliputi unsur unsur penting seperti tanah, air, dan udara. Lingkungan sendiri memiliki arti penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup, misalnya lingkungan hutan dimana setiap tumbuhan dan hewan bisa hidup dengan bebas untuk mencari makan.
Selain itu, ada pula  lingkungan perkotaan dimana unsur bangunan sangat kental di dalamnya, dalam hal ini sikap manusia mengenai lingkungan dan dampak dari kegiatan manusia sangat tidak terurus dan terpikirkan, saat lingkungan rusak dan ekosistem hancur maka keseimbangan antara kehidupan dan dengan kehidupan lainnya akan berubah, hal ini memberikan dampak negatif bagi setiap makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
Contoh nyata dari lingkungan yang telah rusak adalah perkotaan , dimana sungai sebagai unsur air dan unsur kehidupan telah tercemar sehingga mengakibatkan matinya kehidupan di air, ikan yang semula bisa bertahan hidup di air yang jernih ini tidak bisa dijumpai lagi karena lingkungan tempatnya hidup sudah tidak mendukung untuk kelangsungannya, selain itu hancurnya lingkungan berdampak juga bagi kehidupan manusia dengan berkurangnya sumber air bersih. Untuk mencegahnya maka perlu segera dilakukannya tindakan prefentif agar dampaknya tidak berlarut larut.
Lingkungan pada umunya sudah ditentukan oleh sang pencipta seperti ini namun sudah menjadi kewajiban setiap manusia untuk menjaga dan melestarikanya,Dalam tahapan perkembangan teknologi dan informasi semoga masalah mengenai hancurnya lingkungan tempat kita tinggal bisa segera diatasi, dan juga semoga para pemimpin kita diberikan kesadaran akan pentingnya tempat kita hidup daripada hanya memikirkan uang.
Pengertian Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas,yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan adalah ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya.
Ilmu lingkungan (environmental science atau envirology) adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup. Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh.
Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu (terutama ekologi, ilmu lainnya: biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu tanah, geografi, demografi, ekonomi dan sebagainya), yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.
Ilmu Lingkungan merupakan salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai suatu poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.















2.2.                          Pengertian Ekologi

2.2.1 Pengertian Ekologi
Apa itu ekologi? Istilah tersebut dikenalkan oleh ahli Biologi dari Jerman yang bernama Earns Haeckel pada tahun 1866.Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos (rumah) dan logos (ilmu).Jadi bila diartikan menurut istilah ekologi merupakan kajian organisme hidup dalam rumahnya. Tetapi bila diartikan secara keseluruhan, ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan total antara organisme dengan lingkungannya yang bersifat organik maupun anorganik.
Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang terus dengan cepat, apalagi saat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu peradaban dunia.Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasari dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.Hal tersebut dikarenakan prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan ilham dalam mencari jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih layak.Tidak ada satu cabang ilmu pun yang dapat mengabaikan ekologi. Sebagai contohnya adalah masalah globalisasi lingkungan, pastinya tidak akan pernah luput dengan yang namanya ekologi.













Macam – macam Ekologi
1.      Ekologi Hutan
Ekologi Hutan adalah Ilmu yang mempelajari hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungan. Hubungan ini sangat erat dan komplek sehingga menyatakan bahwa ekologi adalah biologi lingkungan (Eviromental biology).
Hutan adalah tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan diluar hutan.Hubungan antara masyarakat, tumbuh-tumbuhan hutan, margasatwa dan alam lingkungannya begitu erat sehingga hutan dapat dipandang sebagai suatu sistem ekologi atau ekosistem.
Ekologi hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan.Hutan dapat dipelajari dari segi autekologi dan sinekologi.Autekologi mempelajari ekologi suatu jenis pohon atau pengaruh sesuatu faktor lingkungan terhadap hidup atau tumbuhnya satu atau lebih jenis-jenis pohon.Sifat penyelidikanya mendekati fisiologi tumbuh-tumbuhan.Sinekologi mempelajari hutan sebagai masyarakat atau ekositem misalnya penelitian tentang pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap komposisi dan produksi hutan.

2.      Ekologi Laut
Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air laut. Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang, dan padang lamun.
Habitat air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas tinggi dengan ion Cl- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.Pada daerah tropik, suhu laut sekitar 25oC.Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi.Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan bagian air yang dingin di bagian bawah disebut daerah thermocline.
Pada daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan.Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik.Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaan secara horizontal

3.      Ekologi Tanaman
Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya.Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya, danmempengaruhi lingkungan.Begitu juga sebaliknya, lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Lingkungan hidup tanaman dibagi atas dua kelompok yaitu lingkungan biotik dan abiotik.Dari lingkungan inilah tanaman memperoleh sumberdaya cahaya, hara mineral, dan sebagainya. Kekurangan, kelebihan atau ketidakcocokkan akan menyebabkan terjadinya cekaman (stress) pada tanaman.
Lingkungan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tanaman dan organisme lain yang hidup di muka bumi. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang lingkungan tumbuh tanaman sangat dibutuhkan agar budidaya tanaman yang dilakukan dapat menghasilkan produksi yang optimum. Dalam agro-ekosistem lingkungan tumbuh tanaman menjadi bahan pertimbangan dalam rancang bangun aktivitas budidaya yang akan dilakukan. Desain lanskap dari budidaya tanaman juga sangat tergantung pada lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi jenis tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan pada kawasan, penjadwalan dan teknik budidaya yang digunakan. Oleh karenanya, pengetahuan tentang lingkungan sangat penting artinya bagi sektor pertanian.Ekologi dibagi atas dua bagian yaitu Sinekologi dan Autekologi.Pembagian ekologi, tingkatan organisasi makhluk hidup, tujuan dan perkembangan ekologi tanaman, pembagian ilmu ekologi.
Pada prinsipnya ditinjau dari biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu, hewan dan tumbuhan.Kedua kelompok ini sangat tergantung kepada faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor lainnya. Faktor luar yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ini disebut dengan lingkungan.
Manusia sebagai makhluk hidup telah terlibat dan tertarik dengan masalah- masalah lingkungan sejak dahulu kala walaupun mereka tidak mengerti perkataan ekologi itu sendiri.Dalam masyarakat primitif setiap individu untuk dapat bertahan hidup memerlukan pengetahuan terhadap alam lingkungannya. Alam lingkungan (environment) ialah alam diluar organisme yang efektif  mempengaruhi kehidupan organisma tersebut. Setiap tanaman menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Penyesuaian ini berguna untuk mempertahankan hidupnya.

4.      Ekologi Serangga
Ekologi serangga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan serangga. Pengetahuan tentang ekologi serangga hama pascapanen merupakan dasar penerapan pengendalian hama terpadu (PHT).  Saat ini, pemodelan dengan komputer untuk pengendalian hama pascapanen telah banyak dikembangkan. Kesemuanya berbasis pada pengetahuan ekologi serangga.
Sifat struktur penyimpanan secara umum adalah kondisinya yang stabil dibandingkan lingkungan alami dan ketersediaan pangan yang melimpah.  Karakter penyimpanan ini menguntungkan hama gudang, walaupun adakalanya terjadi kelangkaan sumber makanan. Serangga hama di penyimpanan, terutama hama-hama penting adalah serangga yang telah teradaptasi pada lingkungan penyimpanan dengan baik.

2.3.                          Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan
Inti permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah ekologi yakni hubungan makluk hidup, khususnya manusia dengan lingkunganya.  Komponen- komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air. Ekologi merupakan dasar dari pokok ilmu lingkungan yang saling timbal balik.

2.4.                          Hubungan Manusia dengan Lingkungan
Manusia sebagaimana makhluk lainnya memiliki keterkaitan dan ketergantungan terhadap lingkungannya. Manusia tidak akan pernah bisa hidup tanpa adanya dukungan dari lingkungannya. Relasi  manusia dan lingkungan merupakan  hubungan yang  saling  timbal balik  karena manusia hidup di alam lingkungan hidup dan alam sebagai lingkungan hidup juga membutuhkan manusia untuk pelestariannya. Jadi, manusia butuh alam untuk kehidupannya dan alam juga membutuhkan manusia untuk pelestariannya



















BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Manusia merupakan makhluk yang sempurna di antara makhluk lainnya. Lingkungan adalah tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh dimana meliputi unsur unsur penting seperti tanah, air, dan udara. Lingkungan sendiri memiliki arti penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup, misalnya lingkungan hutan dimana setiap tumbuhan dan hewan bisa hidup dengan bebas untuk mencari makan.
Ekologi merupakan kajian organisme hidup dalam rumahnya.Tetapi bila diartikan secara keseluruhan, ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan total antara organisme dengan lingkungannya yang bersifat organik maupun anorganik sedangkan ekosfera merupakan sistem alam yang sangat efektif dan mempunyai daya dukung tinggi untuk memahami sistem kehidupan terselenggara secara langgeng. Ekologi merupakan dasar dari pokok ilmu lingkungan yang saling timbal balik.

3.2  SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca memahami bagaimana peran ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan.Selain itu, para pembaca juga diharapkan mampu memahami ekologi, ekosfera, matahari sebagai sumber energi untuk kehidupan di muka bumi, dan biosistem.
      Akan tetapi makalah kami masih jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna pembuatan makalah yang lebih baik lagi berikutnya.





DAFTAR PUSTAKA

Ø  http://hardian-saputr.blogspot.com/2012/02/manusia-dan-lingkungan.html?m=1