Makalah
BIOSFER
DAN MAKHLUK HIDUP
Dosen Pembina :
Miftahul
Khoiri, M.Pd
Disusun oleh kelompok3
:
Nisvil Laili ( 15187203069 )
Ahmad Yazid Anshori ( 15187203082 )
Siti Maisaroh ( 15187203083 )
Khalimatus Sadiyah ( 15187203089 )
STKIP
STIT- PGRI PASURUAN
JL.
KiHajar Dewantara 27-29 Pasuruan
Juni, 2016
i
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami sampai kan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatrahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “ BIOSFER DAN MAKHLUK HIDUP “, yang mana makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak yang telah membimbing dalamp enyusunan makalah ini dan tidak lupa
orang tua yang telah memberikan dukungan moril kepada kami.
Makalah in imemuat tentang “ Biosfer Dan Makhluk Hidup ”. Walaupun makalah ini mungkin masih kurang sempurna tetapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makala ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kata-kata
yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang
sebeesar-besarnya.
Tim
Penyusun
ii
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
.......................................................................................................
i
KATAPENGANTAR......................................................................................................
ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang..................................................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................................
1
1.3 Tujuan Penulis..................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biosfer .............................................................................................
2
2.2 Makhluk Hidup
.................................................................................................
4
2.3 Ciri-Ciri Makhluk
Hidup...................................................................................
6
2.4 PengertianKlasifikasiMakhlukHidup
............................................................... 8
2.5 TujuandanManfaatKlasifikasiMakhlukHidup
.................................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................
10
3.2 Saran..................................................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk
yang mula-mula adalah sangat sederhana tingkatnya, yang bersel tunggal dan
hidup dari bahan anorganis sehingga tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan
itu, sebagian berubah menjadi hewan, yang selanjutnya berevolusi menjadi
makhluk yang beraneka ragam seperti kehidupan masa kini.
Pada era Proterezoik, makhluk
pertama itu mengalami evolusi menjadi makhluk bersel tunggal (Bakteri, Alga dan
Protozoa). Pada era Proterezoik, dalam periode Kambarium
muncul Trilobita, Brachiopoda; dalam periode Ordo-vici muncul
hewan Cephalopoda dan ikan; dalam periode Siluxmuncul hewan
Scorpio, Crinoidea, dan Karang; pada periode Devon muncul ikan, permulaan
hutan, dan Amphibia; pada periode Karbon bawah muncul tumbuhan
kormofita dan pada periode Karbon atasmuncul Reptilia dan Insekta
pertama; dan periode Perm muncul beberapa jenis Reptilia. Pada
eraMesozoik dalam periode Trias muncul bangsa
Dinosaurus; dalam periode Yura mulai muncul burung pertama,
dalam periode Kreta merupakan titik puncak Reptilia, muncul
Anthofia. Pada era Cenozoik,dalam periode Tersier muncul
manusia primitif dan hewan mamalia lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa Penjelasan
tentang Biosfer ?
2.
Apa yang
dimaksud dengan Makhluk Hidup ?
3.
Bagaimana
Ciri-Ciri Makhluk Hidup ?
4.
Apa Pengertian
tentang Klasifikasi Makhluk Hidup ?
5.
Apa Tujuan dan
Manfaat dari Klasifikasi Makhluk Hidup ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Menjelaskan Pengertian Tentang Biosfer
2. Menjelaskan Definisi dari Makhluk Hidup
3. Menjelaskan Tentang Ciri-Ciri Dari Makhluk Hidup
4. Menjelaskan Tentang Pengertian Makhluk Hidup
5. Menjelaskan Tujuan Dan Manfaat Dari Klasifikasi Makhluk
Hidup
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet
Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang
menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk
interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat
yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung
selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer.
Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok untuk
hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan istilah
habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, yaitu
disebut substrat.
Dua spesies makhluk hidup dapat menempati
habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung (nisia) berbeda.
Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam nisianya,
organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan organisme lain yang sama
habitatnya tidak dapat berperan aktif. Sebagai contoh marilah kita lihat
pembagian nisia di hutan hujan tropis.
Suatu benda dinyatakan hidup atau makhluk hidup jika memiliki ciri-ciri :
1. Melakukan pertukaran zat atau metabolisme;
artinya adanya zat yang masuk dan keluar.
2. Tumbuh; artinya bertambah besar karena
pertambahn dalam dan bergerak.
3. Melakukan reproduksi atau berkembang biak.
4. Memiliki irritabilitas atau kepekaan terhadap
rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.
5. Memilki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap
lingkungan rangsangan itu.
2.1.1 Biosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi
(Pengertian Biosfer Sebagai Struktur Lapisan
Bumi) – Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari
gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk
hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua
kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan.
Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk
hidup.
2.1.2 Peta Lokasi Cagar Biosfer di Indonesia
Secara biogeografi wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi menjadi 7 biogeografi utama, yaitu :
1. Sumatera.
2. Jawa dan Bali.
3. Kalimantan.
4. Nusa Tenggara termasuk Pulau Wetar.
5. Sulawesi.
6. Maluku.
7. Papua termasuk Pulau Kai dan Aru.
Cagar Biosfer adalah situs yang ditunjuk oleh
berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO untuk mempromosikan
konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan
pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan
yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi,
pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara
manusia dan alam. Usulan penetapan cagar biosfer diajukan oleh pemerintah
nasional. Setiap calon cagar harus memenuhi kriteria tertentu dan sesuai dengan
persyaratan minimum sebelum dimasukan kedalam jaringan dunia. Indonesia
mempunyai 3 cagar biosfer antara lain sebagai berikut :
1. Cagar Biosfer Pulau Siberut ditunjuk tahun 1981 dengan area inti
Taman Nasional Siberut seluas 190.500 ha yang ditetapkan pada tahun 1993.
2. Cagar Biosfer Gunung Leuser ditunjuk tahun 1981 dengan area inti
Taman Nasional Gunung Leuser seluas 792.675 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.
3. Cagar Biosfer Tanjung Puting ditunjuk tahun 1977 dengan area inti
Taman Nasional Tanjung Puting seluas 415.040 ha yang ditetapkan pada tahun
1982.
Sebelum makhluk hidup muncul dipermukaan Bumi,
yang ada hanya bakal biosfer, yaitu lingkungan fisis saja. Oleh karena itu, timbullah
pertanyaan darimana dan bagaaimana makhluk hidup itu menghuni dibumi? Untuk
menjawab pertanyaan itu terdapat berbagai teori, yaitu antara lain :
1.
Teori Cosmozoa, yang menyatakan bahwa makhluk hidup datang dibumi dari bagian
luar lain alam semesta ini. Diprediksi bahwa suatu benda berat telah
menyebarkan benda hidup itu merupakan suatu partikel-partikel kecil.
2.
Teori Pfluger, yang menyatakan bahwa Bumi berasal dari suatu materi yang sangat
panas, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).
3.
Teori Moore, yang menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok
dari bahan anorganik pada saat Bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses
yang kompleks dalam larutan yang labil.
4.
Teori Allen, yang menyatakam bahwa pada saat keadaan
Bumi seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang
dari sinar Matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan
pengaturan atom dari materi-materi.
5.
Teori Transendemental, atau arti ciptaan yang merupakan jawaban secara religi bahwa benda
hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Mahakuasa diluar
jangkauan Sains.
6.
Konsep atau Teori Modern, beberapa ahli Ilmu Alamiah dari Aristoteles samapai
beberapa abad kemudian berpendapat bahwa berdasarkan pengalamannya, benda-benda
hidup itu mungkin dapat timbul dari benda-benda tak hidup. Pada abad ke-17
Fransisco Redi menyatakan bahwa daging yang dibebaskan dari pencemaran lalat
tidak menghasilkan ulat. Terdapat banyak bukti bahwa 2000 juta tahun
lalu keadaan permukaan bumi sangat berbeda dengan
keadaam bumi sekarang. Pada saat sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara (atmosfer)
terutama terdiri dari gas metan, amonia, uap air, dan gas hidrogen serta unsur
oksigen, nitrogen yang sangat reaktif, yang bersenyawa
sebagai oksidasi nutrida.
2.2. Makhluk Hidup
Definisi makhluk hidup dalam biologi
dan ekologi organisme (bahasa Yunani: organon yang
berarti alat) adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian
sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.
Istilah organisme kompleks mengacu pada
organisme yang memiliki lebih dari satu sel. Nama lainnya yang sering disebut selain organisme adalah
makhluk hidup. Organisme terdiri dari manusia, tumbuhan, hewan, serta mikro organisme.
Arti hidup dalam islam dapat diambil dari kata
hayat yang berasal dari kata hidayah yang berarti hidup. Adapun makhluk hidup antara lain terdiri dari :
manusia, hewan, dan tumbuh – tumbuhan dan benda alam.
Berbeda dengan makhluk lain manusia memiliki tujuan hidup yang ditetapkan lebih
terperinci oleh ALLAH SWT didalam suatu pedoman hidup.
Makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi
beraneka ragam, tetapi secara garis besar Darwin mengemukakan hukum seleksi
alam sebagai penyebab evolusi yaitu :
1. Semua makhluk berjuang untuk hidup
2. Yang lestari ialah yang paling
kuat.
2.2.1
Teori Evolusi Manusia
A. Teori Asal Mula Manusia menurut
Charles Darwin
Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanla empat kelompok dasar sebagai berikut:
1. Australophithecines
2. Homo habilis
3. Homo erectus
4. Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti “kera dari selatan”.
Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai “Australopithecus > Homo Habilis > Homo erectus > Homo sapiens,” evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.
Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanla empat kelompok dasar sebagai berikut:
1. Australophithecines
2. Homo habilis
3. Homo erectus
4. Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti “kera dari selatan”.
Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai “Australopithecus > Homo Habilis > Homo erectus > Homo sapiens,” evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.
B. Asal Mula Manusia berdasarkan
Al-Qur’an (Nabi Adam a.s)
Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat “cerita” tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian itu diabadikan,
Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat “cerita” tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian itu diabadikan,
“.. Dan (ingatlah) ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya, Aku akan menciptakan
seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah
meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud” (QS. Al Hijr: 28-29).
Firman inilah yang membuat
malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis tetap dalam kesombongannya
dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah dosa yang pertama kali dilakukan
oleh makhluk Allah yaitu kesombongan. Karena kesombongan tersebut Iblis menjadi
makhluk paling celaka dan sudah dipastikan masuk neraka. Kemudian Allah
menciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam. Allah berpesan pada Adam dan Hawa
untuk tidak mendekati salah satu buah di surga, namun Iblis menggoda mereka
sehingga terjebaklah Adam dan Hawa dalam kondisi yang menakutkan. Allah
menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan
Hawa bertaubat. Taubat mereka diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap
dibumi. Baca Surat Al-Baqarah Ayat 33-39.
Adam adalah ciptaan Allah yang
memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu
pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah keunikan manusia yang
Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk menghuni dan memelihara
bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh
permukaan bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan
yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung,
gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan
dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
“Dan sesungguhnya Kami muliakan
anak-anak Adam; Kami angkut mereka didaratan dan di lautan; Kami berikan mereka
rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyak makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. al-Isra’ [17]:
70)
2.3. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Mengapa batu disebut makhluk tak hidup,
sedangkan pohon disebut makhluk hidup? Ingatkah kamu bahwa hanya makhluk hidup
yang mempunyai ciri-ciri hidup. Ciri-ciri hidup tersebut adalah bernapas,
bergerak, makan, mengeluarkan zat sisa, tumbuh, berkembangbiak, peka terhadap
rangsang dan beradaptasi.
1.
Bernapas
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu
bernapas. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O²) dan
menghembuskan karbon dioksida (CO²). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi
zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk
menjalankan kegiatan hidup.
Reaksi oksidasinya sebagai berikut :
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
2.
Bergerak
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan
gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki,
sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak
dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya.
Contohnya gerak daun menguncup, gerak batang
menghadap cahaya, gerak akar mendekati sumber air serta gerak mekarnya bunga.
3. Peka terhadap Rangsang
Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya.
Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Indra peka
terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau
sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut,
manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap
rasa dan menyentuh/meraba.
Tumbuhan tidak mempunyai alat indra, tetapi peka terhadap
rangsang. Misalnya tumbuhan putri malu menguncupkan daunnya jika disentuh dan
pertumbuhan batang kearah cahaya matahari.
4. Makan
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk
pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Tumbuhan hijau memperoleh makanan
dengan memproduksi sendiri. Tumbuhan hijau sebagai produsen mengolah zat-zat
anorganik menjadi zat organic melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses
pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya.
Tumbuhan tak berhijau daun, hewan dan manusia
tidak dapat membuat makanan sendiri. Mereka memanfaatkan makanan dari hasil
fotosintesis tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam.
5. Mengeluarkan
Zat Sisa
Dalam proses penyerapan makanan, terbentuklah zat sisa yang
merupakan zat yang tidak terserap oleh tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa
oksidasi biologis, misalnya air dan karbon dioksida. Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya,
pengeluaran zat-zat sisa dibedakan atas :
a.
Ekskresi
Ekskresi Merupakan
pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan
mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat
di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang
disebut urine
b.
Respirasi
Respirasi merupakan
pengeluaran CO² sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui
hidung.
c. Defekasi
Defekasi merupakan
pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
6. Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi
dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.
7. BerkembangBiak
Makhluk hidup berkembang biak untuk
menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup
berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur,
bertelur-melahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan
berkembang biak secara alami dan buatan.
Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
2.4. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
2.4. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup dalam takson melalui pencarian
keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Makhluk hidup yang
diklasifikasikan dalam satu kelompok atau takson tertentu memiliki
persamaan-persamaan sifat dan/atau ciri-ciri. Demikian pula sebaliknya, makhluk
hidup dalam kelompok atau takson yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan
sifat dan/atau ciri-ciri.
Coba kalian bayangkan jika makhluk hidup di
alam ini tidak diklasifikasikan. Apakah kalian dapat membedakan kelompok hewan
dan tumbuhan dengan mudah? Bagaimana caranya jika kalian ingin
mengelompokkan hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar kalian? Dari mana
memulainya?
2.5. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
Tiap-tiap makhluk hidup mempunyai
keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, kebiasaan hidup, tempat hidup, dan
tingkah laku yang berbeda-beda. Dengan adanya begitu banyak keanekaragaman
makhluk hidup, perlu dicari cara yang tepat untuk mempelajarinya. Caranya
adalah dengan pengelompokan makhluk hidup atau klasifikasi makhluk hidup.
Dapat dikatakan bahwa klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan
objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang
begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.
Manfaat klasifikasi adalah untuk mengetahui jenis-jenis makhluk hidup dan
hubungan antarmakhluk hidup sehingga menjadi lebih mudah diketahui kekerabatan
antarmakhluk hidup yang beraneka ragam.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Biosfer adalah bagian luar dari planet
Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung.
Definisi makhluk hidup dalam biologi
dan ekologi organisme (bahasa Yunani: organon yang
berarti alat) adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian
sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup dalam takson melalui pencarian
keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Makhluk hidup yang
diklasifikasikan dalam satu kelompok atau takson tertentu memiliki
persamaan-persamaan sifat dan/atau ciri-ciri. Demikian pula sebaliknya, makhluk
hidup dalam kelompok atau takson yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan
sifat dan/atau ciri-ciri.
3.2. Saran
Dapat dikatakan bahwa klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan
objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang
begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar