Selasa, 03 September 2024

Makalah Penghitungan Pendapatan Nasional

 

Penghitungan Pendapatan Nasional



KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Penghitungan Pendapatan Nasional”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Moch. Taufiq, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing Ekonomi Makro I yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, serta rekan-rekan mahasiswa STKIP STIT PGRI PASURUAN yang selalu berdoa dan memberikan motivasi kepada penyusun.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap kerangka acuan makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penyusun pada khusunya

Pasuruan, September 2015

Tim Penyusun


 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. ii

DAFTAR ISI. iii

BAB I PENDAHULUAN.. 1

1.1.       Latar Belakang. 1

1.2.       Rumusan Masalah. 3

1.3.       Tujuan Penulisan. 3

BAB II PEMBAHASAN.. 4

2.1.       Pengertian Pendapatan Nasional (National Income). 4

2.2.       Beberapa Konsep dalam Perhitungan Pendapatan Nasional 4

2.3.       Perhitungan Pendapatan Nasional 6

2.4.       Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel 10

2.5.       Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 11

2.6.       Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. 11

2.7.       Masalah Penghitungan. 13

2.8.       Kegunaan Data Pendapatan Nasional 13

BAB III PENUTUP. 14

3.1.       Kesimpulan. 14

DAFTAR PUSTAKA.. 15

 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang

Salah satu indikator teleh terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai output nasional yang dihasilkan sebuah perekonomian pada suatu periode tertentusebab, besarnya output nasional dapat menunjukkan  beberapa hal penting dalam sebuah perekonomian.

Yang pertama, besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian (tenaga kerja, barang  modal, uang, dan kemampuan kewirausahaan) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Secara umum, makin besar pendapatan nasional suatu Negara, semakin baik efisiensi alokasi sumber daya ekonominya.

Yang kedua, besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu Negara. Alat ukur yang disepakati tentang tingkat kemakmuran adalah output nasional perkapita.nilai output perkapita diperoleh dengan cara membagi besarnya output nasional dengan jumlah penduduk pada tahun yang bersangkutan. Jika angka output perkapita makin besar , tingkat kemakmuran dianggap makin tinggi. Sementara itu alat ukur tentang produktivitas rata-rata adalah output pertenaga kerja. Makin besar angkanya, makin tinggi produktivitas tenaga kerja.

Yang ketiga, besarnya output nasional meripakan gambaran awal tentang masalah-masalah structural (mendasar) yang dihadapi suatu perekonomian. Jika sebagian besar output nasional dinikmati oleh sebagian kecil penduduk, maka perekonomian tersebut mempunyai masalah dengan distribusi pendapatannya. Jika sebagin besar output nasional berasal dari sector pertanian (ekstraktif), maka perekonomian tersebut berhadapan dengan masalah ketimpangan struktur produksi. Dalam arti perekonomian harus segera memodernisasikan diri,  dengan memperkuat industrinya, agar ada keseimbangan kontribusi antara sector pertanian yang dianggap sebagai sector ekonomi tradisional dengan sector industry yang dianggap sebagai sector ekonomi modern.

Itulah sebabnya perhitungan pendapatan nasional, yang lebih dikenal sebagai pendapatan nasional, merupakan pokok pembahasan awal dalam teori ekonomi makro. Tanpa memiliki pemahaman yang benar tentang konsep pendapatan nasional, kita tidak akan melakukan diskusi/pembahasan tentang model-modl ekonomi makro. Apalagi tentang analisis kebijakanny. Istilah  yang paling sering dipakai untuk pendapatan nasional adalah produk domestic bruto (PDB) atau gross domestic product (GDP). Istilah tersebut merujuk pada pengertian :

nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode (kurun waktu) dengan menggunakan factor-faktor produksi yang berada (berlokasi) dalam perekonomian tersebut”

Tercakup dalam definisi diatas adalah :

  1. Produk dan jasa akhir, dalam pengertian barang dan jasa yang dihitung dalam PDB adalah barang dan jasa yang digunakan pemaki terakhir (untuk konsumsi).
  2. Harga pasar, yang menunjukan bahwa nilai output nasional tersebut dihitung berdasarkan tingkat harga yang berlaku pada periode yang bersangkutan.
  3. Factor-faktor produksi yang berlokasi di Negara yang bersangkutan, dalam arti perhitungan PDB tidak mempertimbangkan asal factor produksi (milik perekonomian atau milik asing) yang digunakan dalam menghasilkan output.

Mungkin yang jadi pertanyaan adalah bagaimana cara menghitungnya dan masalah –masalah apa yang timbul dari cara penghitungan tersebut. Mengingat kegiatan yang dianalisis dalam teori ekonomi makro lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan teori ekonomi makro, maka ada dua langkah yang harus dilakukan sebelum mampu menghitung PDB. Langkah pertama adalah pemahaman tentang siklus aliran pendapatan dan pengeluaran dalam konteks makro. Langkah kedua adalah bagaimana (lewat pasar-pasar apa saja) para pelaku ekonomi berinteraksi.

1.2.   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membatasi dengan hanya mengkaji masalah-masalah sebagai berikut:

  1. Beberapa Konsep dalam Penghitungan Pendapatan Nasional

2.      Cara Perhitungan I : Cara Pengeluaran

3.      Cara Perhitungan II : Cara Produk Neto

4.      Cara Perhitungan II : Cara Pendapatan

5.      Pendapatan Pribadi dan Disposebel

6.      Pendapatan Nasional dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

7.      Masalah Penghitungan dan Kegunaan Data Pendapatan Nasional

1.3.   Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat tujuan masalah sebagai berikut:

1.      Untuk Mengetahui Beberapa Konsep dalam Penghitungan Pendapatan Nasional

2.      Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Menghitung Pendapatan Nasional mulai Cara I sampai ke III

3.      Untuk Mengetahui Pendapatan Pribadi, Disposebel dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

4.      Untuk Mengetahui Masalah Penghitungan dan Kegunaan Data Pendapatan Nasional

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pendapatan Nasional (National Income)

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.

2.2. Beberapa Konsep dalam Penghitungan Pendapatan Nasional

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional

  • Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk domestik bruto ( PDB) / Gross Domestic Product (GDP) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. PDB diartikan juga sebagai nilai barang dan jasa yang diproduksikan di dalam Negara tersebut dalam satu tahun tertentu. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

  • Produk Nasional Bruto (PNB)

Produk Nasional Bruto (PNB) / Gross National Product (GNP) meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Dengan memperhatikan perbedaan di antara arti PDB dan PNB di atas dapatlah dirumuskan sifat hubungan diantara PDB dan PNB, yaitu seperti dinyatakan oleh persamaan di bawah ini: PDB = PNB – PFN dari LN

Dimana PFN dari LN adalah pendapatan faktor neto dari luar negeri dan pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan faktor-faktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri.

  • Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

  • Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

  • Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

  • Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan

2.3. Perhitungan Pendapatan Nasional

·         Cara Penghitungan I (Pengeluaran)

Perhitungan pendapatan Nasional dengan cara pengeluaran ada empat komponen, yaitu konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pebentukan modal sector swasta (investasi) dan ekspor neto (Ex-Im). Konsumsi rumah tangga merupakan membeli barang dan jasa untuk memuaskan keinginan memiliki dan menggunakan barang dan jasa tersebut. Pengeluaran Pemerintah terbagi dalam dua hal, yang pertama konsumsi pemerintah merupakan pembelian ke atas barang dan jasa yang akan dikonsumsi seperti membayar gaji guru. Yang kedua adalah Investasi pemerintah merupakan pengeluaran untuk membangun prasarana. Pembentukan modal tetap sektor swasta merupakan pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi barang dan jasa di masa yang akan dating. Ekspor Neto merupakan nilai ekspor yang dilakukan suatu Negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama.

Tabel Perhitungan Pendapatan Nasional Indonesia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


            Konsep pendapatan nasional perlu dibedakan di antara pengertian neto dan bruto. PNB perlu dikurangi oleh depresiasi untuk memperoleh PNN atau Net National Produck (NNP). NNP dapat dibedakan menurut harga pasar dan harga faktor. NNP menurut harga faktor adalah Pendapatan Negara.

Rumus PNB dan PN diberbagai Negara sebagai berikut

            PN = PNB – Pajak tak langsung + Subsidi – Depresiasi

Rumus PNB dan PN di Indonesia adalah

            PN = PNB – Pajak tak langsung -  Depresiasi

 

 

·         Cara Penghitungan II (Produk Neto)

Produk Neto berarti nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Cara ini dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan diberbagai lapangan usaha dalam perekonomian. Perhitungan ini mempunyai dua tujuan penting:

1.      Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor ekonomi didalam mewujudkan pendapatan nasional.

2.      Sebagai salah satu cara untuk menghindari perhitungan dua-kali yaitu dengan hanya menghitung nilai produksi neto yang diwujudkan pada berbagai tahap proses produksi.

Menghitung nilai tambah

 

 

 

 

 

 

 

 


PNB menurut lapangan usaha

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Sektor-sektor ekonomi dalam perekonomian Indonesia dibedakan menjadi 9 Sektor. Dua sektor yang pertama dinamakan Sektor Primer. Tiga sektor berikutnya yaitu industri pengolahan, listrik, gas, air dan bangunan dinamakan Sektor Sekunder. Dan sektor ke- 6-9 digolongkan sebagai sektor Jasa atau Sektor Tersier.

 

 

·         Cara Penghitungan III (Pendapatan)

Penggolongan Pendapatan Faktor Produksi

Perhitungan pendapatan nasional dengan cara pendapatan pada umumnya menggolongkan pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi secara berikut

                                   I.         Pendapatan para pekerja, yaitu gaji dan upah

                                II.         Pendapatan dari usaha perseorangan (Perusahaan perseorangan)

                             III.         Pendapatan dari sewa

                             IV.         Bunga neto yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang yang dilakukan dikurangi bunga ke atas pinjaman konsumsi dan bunga ke atas pinjaman pemerintah

                               V.         Keuntungan perusahaan

Contoh perhitungan Pendapatan Negara Amerika Serikat.

 

 

 

 

 

 

 


            Dalam penghitungan Pendapatan Nasional, salah satu istilah yang perlu diterangkan secara lebih mendalam adalah Bunga Neto. Bungan Neto adalah jumlah bunga yang dibayar dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan bunga ke atas pinjaman pemerintah dan bunga ke atas pinjaman konsumen. Kedua jenis bunga tersebut adalah bunga ke atas pinjaman yang digunakan bukan untuk membiayai kegiatan yang produktif, dan oleh sebab itu tidak termasuk dalam pendapatan nasional (yang meliputi pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa dalam perekonomian).

 

Hubungan di antara GNP dan NI

            Dalam penghitungan cara pengeluaran nilai pendapatan nasional yang diperoleh adalah PNB atau GNP, sedangkan perhitungan cara pendapatan menghasilkan Pendapatan Nasional (NI). PNN = PNB – Depresiasi.

2.4. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel

  • Pendapatan Pribadi

Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk suatu Negara. Pendapatan pribadi telah termasuk juga pembayaran pindahan yang merupakan pemberian-pemberian yang dilakukan oleh pemerintah kepada berbagai golongan masyarakat dimana para peneriamanyatidak perlu memberikan suatu balas jasa atau usaha apapun sebagai imbalannya.

Jenis-jenis pembayaran pindahan antara lain adalah bantuan-bantuan yang diberikan kepada para penganggur, uang pensiun yang dibayarkan kepada pegawai pemerintah yang tidak bekerja lagi, bantuan kepada orang cacat, veteran dan berbagai beasiswa yang diberikan pemerintah.

Bunga konsumen dan pemerintah

Yang tidak termasuk dalam Pendapatan Pribadi. Pendapatan Pribadi sebagai berikut

a.       Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan

b.      Pajak yang dikenakan masyarakat kontribusi yang dilakukanoleh perusahaan dan para pekerja kepada Dana Pensiun

Perbedaan Pendapatan Nasional dan Pendapatan Pribadi.

Pendapatan Nasional meliputi dikurangi keuntungan perusahaan tak dibagi, dikurangi pajak keuntungan perusahaan dan kontribusi kepada dana pension. Pendapatan Pribadi di Tambah pembayaran Konsumen, di tambah bunga pinjaman konsumen dan bungan pinjaman pemerintah.

  • Pendapatan Disposebel

 Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan Pendapatan Disposebel. Pada hakikatnya pendapatan Disposebel adalah pendapatan yang dapat digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli barang dan jasa yang mereka inginkan. Rumus yang pertama Yd = Yp – T dan rumus kedua Yd = C + S

2.5. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Formula Penghitungan

 

 

g                      = Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dan dinyatakan dalam persen

PN-riil1           = Pendapatan Nasional untuk tahun dimana tingkat pertumbuhannya dihitung

PN-riil0           = Pendapatan Nasional pada tahun sebelumnya

 

            Dalam keadaan dimana suatu Negara tidak melakukan penghitungan pendapatan nasional menurut harga tetap, untuk menentukan g nya harus dilakukan secara dua tahap yaitu, menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan pendapatan nasional pada harga masa ini dan menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi. Rumusnya

           

PN-rilln            = PN rill tahun n

HIn                        = Indeks harga/pendeflasi PN (GNP Deflator) pada tahun n

PN masa ini     = PN pada harga masa ini yaitu pada tahun n

2.6. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan suatu Negara atau suatu daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


2.7. Masalah Penghitungan

Ø  Masalah Mengumpulkan Data dan Informasi

Ø  Memilih Kegiatan yang Nilai Produksinya Dihitung

Ø  Masalah Penghitungan Dua Kali

Penghitungan 2 atau beberapa kali yang mungkin dilakukan dalam menentukan sumbangan nilai sesuatu barang ke dalam nilai PN.

Ø  Menentukan Harga Barang

Ø  Investasi Bruto dan Investasi Neto

Ø  Masalah Kenaikan Harga dan Perubahan Kualitas Barang

2.8. Kegunaan Data Pendapatan Nasional

Data PN pada suatu tahun tertentu memberikan gambaran tentang:

1.      Tingkat Kegiatan ekonomi Negara yang dicapai dan nilai output yang di produksikan

2.      Komposisi dari pembelanjaan agregat

3.      Sumbangan berbagai sektor dalam mewujudkan PN

4.      Memberi gambaran Taraf kemakmuran yang dicapai

5.      Menentukan Tingkat Pertumbuhan ekonomi yang dicapai

6.      Memberi informasi mengenai Struktur Kegiatan Ekonomi

7.      Data asas untuk membuat Ramalan dan Perencanaan

8.      Menilai prestasi Kegiatan ekonomi

BAB III
PENUTUP

3.1.   Kesimpulan

Dari hasil penulisan makalah diatas maka dapat kita simpulkan bahwa : Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun. Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu : Pengeluaran, Produk Neto dan Pendapatan.

Ada beberapa konsep dalam penghitungan Pendapatan Nasional antara lain: Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Bruto (GDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).

 


 

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

*      Sukirno, Sadono (2000). Makro Ekonomi. Edisi Kedua. Cetakan Keempatbelas. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar